PROPOSAL
TIMBANG TERIMA
PENDIDIKAN PRAKTIK PROFESI NERS (P3N)
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG MELATI RSU PATRIA HUSADA BLITAR
TANGGAL ......2010
OLEH :
KELOMPOK....
1.
NAMA
|
NIM
|
2.
NAMA
|
NIM
|
3.
NAMA
|
NIM
|
4.
NAMA
|
NIM
|
5.
NAMA
|
NIM
|
6.
|
|
7.
|
|
8.
|
|
9.
|
|
10.
|
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKes PATRIA HUSADA
BLITAR
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengoptimalan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri merupakan satu
upaya dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi. Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan belajar tentang konsep pelayanan keperawatan
dan langkah- langkah konkret dalam pelaksanaannya. Langkah- langkah tersebut
dapat berupa penataan ketenagaan dan pasien, penerapan MAKP dan perbaikan
dokumentasi keperawatan.
Profesionalisme
dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain.
Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat
pergantian shift, yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima
merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan lengkap tentang
tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan klien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer antar shift secara tulisan dan lisan.
Timbang
terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima informasi
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima harus dilakukan seefektif
mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan komplit tentang tindakan
mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan saat itu. Informasi
yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar
shift secara tulisan dan lisan.
Selama ini
timbang terima sudah dilakukan. Isi dan substansi timbang terima yang dilakukan
selama ini adalah identitas pasien, diagnosa medis, diagnosa keperawatam,
program terapi yang sudah dilakukan dan rencana tindakan yang akan dilakukan. Timbang terima dilakukan secara lisan dan
tertulis kemudian keliling ke semua pasien. Timbang terima perlu terus ditingkatkan baik
teknik maupun alurnya karena timbang terima merupakan bagian penting dalam
menginformasikan permasalahan klien sehari- hari.
Keakuratan
data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan timbang
terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan
tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan
baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan
karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian
tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan
dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah
dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan
kondisi tersebut, maka mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Fakultas
Keperawatan Unair akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep
Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing di ruang Melati RSU Patria Husada Blitar
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka
mahasiswa dan perawat bedah Dahlia mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan
asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga kesinambungan informasi mengenai
keadaan klien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
- Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
b.
Menyampaikan hal-hal
yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada klien.
c.
Menyampaikan hal-hal yang
penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
d.
Menyusun
rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3
Manfaat
1.
Bagi Perawat
a.
Meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat.
b.
Menjalin
suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
c.
Pelaksanaan
asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
d.
Perawat dapat
mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2.
Bagi Klien
Klien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
3.
Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan
pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB 2
MATERI TIMBANG TERIMA
2.1
Pengertian
Timbang
terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift,
dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.
2.2
Tujuan.
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara
umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
c.
Tersusun
rencana kerja untuk dinas berikutnya.
2.3
Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah
siap.
b. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan
disampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab
shift selanjutnya meliputi :
1)
Kondisi atau
keadaan klien secara umum.
2)
Tindak lanjut
atau dinas yang menerima operan.
3)
Rencana kerja
untuk dinas yang menerima operan.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara
jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift
dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien.
2.4
Prosedur Timbang Terima
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1)
Kedua
kelompok sudah dalam keadaan siap.
2)
Kelompok yang
akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima
dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang mengganti jaga pada
shift berikutnya :
1)
Timbang terima
dilaksanakan setiap pergantian shift.
2)
Di nurse
station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya yang perlu dilimpahkan.
3)
Hal-hal yang
sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk
kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4)
Hal-hal yang
perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a.
Identitas klien
dan diagnosa medis.
b.
Masalah
keperawatan yang masih ada.
c.
Data fokus
(Keluhan subyektif dan obyektif).
d.
Tindakan
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e.
Intervensi
kolaboratif dan dependensi.
f.
Rencana umum
dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
5)
Perawat yang
melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap
hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang
kurang jelas.
6)
Penyampaian
saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7)
Lama timbang
terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus
dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8)
Kepala
ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data.
9)
Pelaporan untuk
timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan oleh perawat
primer.
BAB 3
KEGIATAN
3.1
Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal :
Pukul :
Pelaksana :
Topik :.
Tempat :
Sasaran :.
3.2
Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
PP1 (Pagi) :
PA (Pagi) :
PP2 (Sore) :
PA (Sore) :
3.3
Metode dan Media
Metode :
-
Karu
memimpin proses Timbang Terima
-
Melakukan
timbang terima antara Perawat Primer pagi dengan Perawat Primer sore.
-
Melaporkan
status keadaan klien dari PP pagi ke PP sore.
-
Diskusi,
tanya jawab dan validasi data kembali.
Media :
-
Materi
disampaikan secara lisan.
-
Dokumentasi klien (status).
-
Buku
Timbang Terima
3.4
Alur Timbang Terima
3.5
Instrumen
1.
Status
klien
2.
Nursing kit.
3.
Catatan
timbang terima
3.6
Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
TAHAP
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
PELAKSANA
|
Pra Timbang Terima
|
1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di
Nurse Station
2. Karu mengecek kesiapan timbang terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work
Sheet), PP yang akan mengoperkan, menyiapkan buku timbang terima & nursing
kit
4. Kepala ruangan membuka acara timbang terima
dilanjutkan dengan doa.
|
10 menit
|
Nurse Station
|
Karu
PP
PA
|
Pelaksanaan
Timbang Terima
|
1. PP dinas pagi melakukan timbang
terima kepada PP dinas sore. Hal-hal yang perlu disampaikan PP pada saat timbang terima :
a. Identitas klien dan diagnosa medis
termasuk hari rawat keberapa atau post op hari keberapa.
b.
Masalah keperawatan.
c.
Data yang mendukung.
d.
Tindakan keperawatan yang
sudah/belum dilaksanakan.
e. Rencana umum yang perlu dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu.
2. Karu membuka dan memberi salam kepada klien, PP pagi
menjelaskan tentang klien, PP sore mengenalkan anggota timnya dan melakukan validasi
data.
3. Lama timbang terima setiap klien kurang lebih 5
menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
|
20 menit
|
Nurse Station
Disamping tempat tidur klien
|
Karu
PP
PA
|
Post
timbang terima
|
1. Klarifikasi hasil validasi data oleh PP
sore.
2. Penyampaian alat- alat kesehatan
3. Laporan timbang terima ditandatangani
oleh kedua PP dan mengetahui Karu (kalau pagi saja).
4. Reward Karu terhadap perawat yang akan dan selesai
bertugas.
5.
Penutup oleh karu.
|
5 menit
|
Nurse station
|
Karu
PP
PA
|
3.7
Evaluasi
-
Evaluasi Struktur
Pada
timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain
: Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang
terima. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu pagi ke
sore. Sedangkan kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam
dipimpin oleh perawat primer.
-
Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh
kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang
akan mengganti shift. Perawat primer malam menyerahkan ke perawat primer
berikutnya yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan
di nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah keperawatan,
intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus
bila ada. Setiap klien
dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
-
Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat
dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik
3.8
Resume Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
Timbang Terima.
A. Presensi
1. Pembimbing dari pendidikan sebanyak 1 orang.
2. Supervisor sebanyak 1 orang.
3. Pembimbing
Ruangan Melati sebanyak 1 orang
4. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes
Patria Husada Blitar sebanayak.....
B. Hasil Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan 5 hari sebelum
acara dimulai. Acara sesuai dengan jadwal gannt chart yang telah dibuat.
2. Evaluasi proses
No
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
13.05-13.30 WIB
|
Pelaksanaan timbang terima
|
2
|
13.30-14.00 WIB
|
Diskusi dan klarifikasi dari
supevisor serta perawat ruangan:
Pembimbing 1
1.
Saat timbang terima hendaknya perawat
memperhatikan keadan yang perlu dioperkan pada dinas sore, seperti produksi
urin atau pesanan khusus untuk keluarga.
Pembimbing 2
1. alur timbang terima sudah benar
2. setting tempat duduk PP dan PA hendaknya dapat lebih
berdekatan agar PP dan PA lebih mudah berkolaborasi
3. pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas
baik saat di nurse stasion atau saat di pasien
Pembimbing 3
|
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan dihadiri 1 pembimbing ruangan, 1
pembimbing pendidikan dan 2 supervisor.
b. Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja
sesuai dengan tugasnya.
c. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa
tercapai dengan baik.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Timbang terima
adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan
sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat
disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan
yang telah atau belum dilaksanakan.
Timbang
terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien secara
menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan
timbang terima pada hari ...........terhadap seluruh klien kelolaan di ruang
bedah ,...... sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan
dengan lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan
sesuai peran masing-masing.
4.2
Saran
- Pembagian peran PP dan PA hendaknya lebih jelas baik saat di nurse stasion atau saat di pasien
- Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan PP sore sebagai dokumentasi keperawatan
DAFTAR
PUSTAKA
Nursalam, (2002).
Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Salemba Medika. Jakarta.
Gillies, (1989). Managemen
Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika
Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2003). Buku
Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya.
…………….. (2003). Kumpulan
Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK
Unair (tidak dipublikasikan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar